0601

Elusidasi Struktur Senyawa Organik Pdf Creator

Struktur molekul, memperlihatkan sudut dan ikatan. Struktur kimia adalah suatu pemodelan struktur yang memberikan informasi tentang bagaimana suatu yang berbeda membentuk suatu, atau agregat atom. Informasi ini termasuk, dan, jika sesuai,. Geometri molekul mengacu pada urutan spasial atom dalam molekul (termasuk dan ) serta yang memegang atom bersama-sama. Geometri molekul harus menjelaskan bentuk molekul paling sederhana seperti oksigen atau nitrogen, yang lebih kompleks, seperti molekul atau. Dengan istilah ini kita juga bisa merujuk pada struktur dimana tidak ada molekul itu sendiri. Senyawa atau tidak membentuk molekul namun membentuk jaringan tiga dimensi, agregat besar atom atau ion, dengan struktur reguler, simetris dan periodik.

Begitu struktur kimia dari suatu molekul dikenal atau diasumsikan, adalah mungkin untuk mewakilinya dengan menggunakan model bola molekuler seperti atau., CH 3-COSH, C n, CuI 2. Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pengaturan spasial atom dalam molekul tertentu adalah salah satu yang memungkinkan pembentukan ikatan antara atom-atom ini dengan tolakan sekecil apapun di antara mereka, yang cenderung bergerak sejauh mungkin satu sama lain. Teori tolakan pasangan kulit elektron valensi () memberikan prediksi perkiraan bentuk atau struktur dari banyak molekul tunggal dari pasangan elektron bersama dan pasangan elektron bebas pada masing-masing atom pusat. Geometri molekuler suatu dapat digambarkan secara kasar oleh, dengan menggunakan 2D dan 3D. Konfigurasi elektron menggambarkan distribusi atom antara tingkat dan sub-level energi yang berbeda serta pendudukan senyawa. Geometri dan struktur molekul sederhana [ ].

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Teori VSEPR memberikan pendekatan yang baik dari bentuk dan struktur banyak molekul, yang dilengkapi dengan input lain seperti atau (OH). Tabel di bawah menunjukkan beberapa molekul sederhana, dengan beberapa bentuk yang paling umum. Molekul linear Molekul angular Molekul planar Molekul piramidal Molekul tetrahedral Molekul, S=C=O Molekul, H 2O Molekul, BF 3, menunjukkan mode vibrasi Molekul, S 2F 2 Molekul, SiF 4 Dua ikatan rangkap dua 4 PE 3 PE 4 PE 4 PE Jelas, ketika jumlah atom dalam molekul meningkat, kompleksitas strukturnya meningkat dan kesulitan penentuannya meningkat. Judul Skripsi Tentang Akuntansi Sektor Publik Di.

Beberapa molekul yang strukturnya sulit ditentukan adalah sebagai berikut. Heliks α () (1865) dan (1951) dan (1953) (1960) Penentuan struktur kimia [ ] Dalam menentukan struktur, yang umumnya bertujuan untuk mendapatkan, minimal, pola dan multiplisitas ikatan antara semua atom dalam molekul; Bila mungkin, seseorang dapat mencari koordinat spasial tiga dimensi dari atom-atom di dalam molekul (atau zat padat lainnya). Metode yang dengannya seseorang dapat menjelaskan struktur dari sebuah molekul termasuk seperti ( dan NMR), berbagai metode (untuk memberikan massa molekul keseluruhan, serta fragmen massa), dan bila memungkinkan. Teknik terakhir bisa menghasilkan model tiga dimensi dengan resolusi resolusi, selama tersedia.

Ketika sebuah molekul memiliki spin elektron yang tidak berpasangan dalam strukturnya, dan spektroskopi juga dapat dilakukan. Teknik, dan, memberikan informasi pendukung penting mengenai jumlah dan kedekatan dari beberapa ikatan, dan mengenai jenis gugus fungsional (yang ikatan internalnya memberikan tanda vibrasi); studi inferensial lebih lanjut yang memberi wawasan tentang struktur elektronik molekul yang berkontribusi termasuk dan. Teknik yang terakhir ini menjadi lebih penting lagi bila molekul mengandung atom logam, dan bila kristal yang dibutuhkan kristalografi atau jenis atom spesifik yang dibutuhkan oleh NMR tidak tersedia untuk dieksploitasi dalam penentuan struktur.

Akhirnya, metode yang lebih khusus seperti juga berlaku dalam beberapa kasus. Lihat pula [ ].

Elusidasi struktur molekul organik dapat dilakukan dengan menggunakan metode spektroskopi dengan instrumen yang digunakan yaitu: spektrofotometer ultraviolet (UV), infrared (IR), massa (MS), Nuclear Magnethic Resonance ( 13C-NMR, 1HNMR),Distortionless Enhancement by Polarization Transfer (DEPT), 1H-13C Heteronuclear Multiple Quantum Coherence (HMQC), 1H-1H Homonuclear Correlated Spectroscopy (COSY) dan 1H-13C Heteronuclear Multiple Bond 20 Connectivity (HMBC) dapat mengikuti metodologi seperti bagan dalam Santoni (2009) berikut ini. Untuk keperluan penentuan struktur, spektroskopi ultra violet memiliki kemampuan untuk mengukur jumlah ikatan rangkap atau konyugasi aromatik dalam suatu molekul. Daerah panjang gelombang dari spektrum ultra violet berkisar 200 - 400 nm. Penyerapan sinar ultra violet oleh suatu molekul akan menghasilkan transisi diantara tingkat energi elektronik molekul tersebut. Transisi tersebut terjadi pada orbital ikatan atau pasangan elektron bebas dengan orbital anti ikatan. Sistem (gugus atom) yang menyebabkan terjadinya absorbsi cahaya disebut kromofor.

Struktur kimia adalah suatu pemodelan struktur senyawa kimia yang memberikan informasi tentang bagaimana suatu atom yang berbeda membentuk suatu. Yang dengannya seseorang dapat menjelaskan struktur dari sebuah molekul termasuk spektroskopi seperti resonansi magnetik nuklir (proton dan karbon-13 NMR),. Masing-masing berperan dalam pembentukan cita rasa dan struktur. Dan senyawa-senyawa organik lainnya (seperti. 2003).PDF Creator.

Elusidasi Struktur Senyawa Organik Pdf Creator

Transisi elektronik yang mungkin terjadi secara teoritis. Fungsional, yang merupakan absorbsi dari vibrasi ulur. Selanjutnya daerah yang berada disebelah kanan bilangan gelombang 1400 cm-1 sering kali sangat rumit karena pada daerah ini terjadi absorbsi dari vibrasi ulur dan vibrasi tekuk, namun setiap senyawa organik memiliki absorbsi yang kharakteristik pada daerah ini. Oleh karena itu bagian spektrum ini disebut daerah sidikjari (fingerprint region). Saat ini ada dua macam instrumen yaitu spektroskopi IR dan FTIR (Furier Transformation Infra Red). FTIR lebih sensitif dan akurat misalkan dapat membedakan bentuk cis dan trans, ikatan rangkap terkonyugasi dan terisolasi dan lain-lain yang dalam spektrofotometer IR tidak dapat dibedakan (Sitorus, 2009).

Spektroskopi 1H-NMR cukup banyak digunakan oleh kimiawan organik. Spektroskopi ini didasarkan pada kenyataan bahwa setiap kelompok proton (H) dalam molekul organik akan beresonansi pada frekuensi yang tidak identik atau beresonansi pada frekuensi spesifik.

Hal ini disebabkan kelompok proton suatu molekul organik dikelilingi elektron yang berbeda (lingkungan elektroniknya berbeda). Makin besar kerapatan elektron yang mengelilingi inti maka makin besar pula medan magnet yang digunakan. Karena setiap atom H (proton) suatu molekul organik mempunyai lingkungan elektronik (kimia) yang berbeda maka akan menyebabkan frekuensi resonansi yang berbeda (Sitorus, 2009). Pergeseran kimia, dilambangkan dengan δ, menyatakan seberapa jauh (satuan ppm) proton tersebut digeser dari proton standar Tetrametilsilana (TMS).

Spektroskopi proton atau 1H memberikan gambaran atom-atom hidrogen dalam sebuah molekul organik. Spektroskopi karbon-13 atau 13C memberikan gambaran karbon-karbon dalam sebuah molekul organik. Spektra karbon-13 tidak digunakan meluas seperti spektra proton. Dalam spektroskopi proton yang dilibatkan adalah isotop yang lazim dan alamiah dari hidrogen, 99,985% atom hidrogen adalah 1H. Tetapi karbon-13 hanya 1,1% dari atom karbon yang terdapat di alam, karena 98,9% atom karbon adalah 12C, suatu nukleotida yang tidak punya spin. Transisi inti 13C dari keadaan paralel ke antiparalel hanyalah transisi berenergi rendah. Karena kelimpahannya di alam hanya 1,1% maka sensitifitas 13C-NMR jauh lebih kecil dari 1H yang mempunyai kelimpahan 99,98% di alam.

Pergeseran kimia 13C antara 0 sampai dengan 230 ppm yang terbagi atas sp3 antara 0 – 60, alkohol 60 – 80 ppm, sp antara 70 – 80 ppm, sp2 antara 100 – 160 ppm, gugus karbonil dari gugus karboksilat, ester, lakton, amida, anhidrida, antara 160-180 ppm sedangkan aldehid antara 180 – 200 ppm dan keton antara 190 – 230 ppm.Bentuk sinyal dari gugus metil (CH3) berbentuk quartet, metilen (CH2) berbentuk triplet, metin berbentuk doublet sedangkan karbon quartener berbentuk singlet (Santoni, 2009). Percobaan DEPT (Distortionless Enhancement by Polarization Transfer) dapat membedakan signal karbon metil, metilen, metin dan karbon quarterner. Karbon metil dan metin menunjuk ke atas, karbon metilen ke bawah dan karbon quarterner hilang. Spektroskopi NMR DEPT memiliki 3 sub-spektrum yang berbeda: 45 MHz, 90 MHz dan 135 MHz. Pada DEPT-45 akan menunjukkan seluruh puncak atom karbon yang mengemban proton (hidrogen). Pada DEPT-90, puncak yang ditunjukkan hanya untuk atom karbon gugus metin (CH). Sementara pada DEPT-135 karbon metin dan metil memberikan puncak keatas (positive peaks), sedangkan karbon metilen puncaknya mengarah kebawah (Pavia et al, 2009). Spektroskopi UV-Vis untuk kimiawan organik digunakan untuk analisis kualitatif (λmaks) dan analisis kuantitatif berdasarkan persamaan Lambert-Beer. Spektroskopi IR untuk analisis gugus fungsional utama dan spektroskopi 1HNMR untuk menentukan tipe (jenis) proton dan perbandingan jumlah proton tersebut. Spektroskopi massa (MS) akan melengkapi pelacakan struktur untuk suatu molekul yang belum diketahui BMnya.

Spektroskopi massa akan 26 memberikan informasi harga BM (g/mol) dan bagaimana pola pemecahan (fragmentasi) dari suatu molekul organik. Driver 3 Ps2 Download Torrent Iso. Rekonstruksi terhadap fragmen dan dipadu dengan interpretasi data spektra IR dan 1H-NMR akan dapat mengelusidasi struktur molekul organik unknown (Sitorus, 2009).